Sunday, July 28, 2013

Strategi Pembelajaran Example Non Example


MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE
(Implementasi Model dalam Pembelajaran Ekonomi)
Oleh
HILDA SRIDEWITA
NIM : 1209226

BAB I
PENDAHULUAN

Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar.  Penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa.
Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti ; kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.
Model Pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar dapat melalui LCD/OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana adalah poster. Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.
BAB II
TEORI/KONSEP TENTANG MODEL PEMBELAJARAN
EXAMPLE NON EXAMPLE

1          Pengertian  Model Pembelajaran Example Non Example
Menurut Buehl (1996) dalam Apariani dkk, (2010:20) menjelaskan bahwa examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep.  Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari examples non examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada.  Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.
Metode Example non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan
Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example and Nonexample adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non-example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada.
Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Example Non Example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya dari pada dari sifat fisiknya.
Pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu contoh model pembelajaran yang menggunakan media. Media dalam pembelajaran merupakan sumber yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Manfaat media ini adalah untuk guru  membantu dalam proses mengajar, mendekati situasi dengan keadaan yang sesungguhnya. Dengan media diharapkan proses belajar dan mengajar lebih komunikatif dan menarik.
Model Pembelajaran Examples Non Examples atau juga biasa di sebut Examples And Non-Examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.
Salah satu proses belajar mengajar adalah gambar. Media gambar merupakan salah satu alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu mendorong siswa lebih melatih diri dalam mengembangkan pola pikirnya. Dengan menerapkan media gambar diharapkan dalam pembelajaran dapat bermanfaat secara fungsional bagi semua siswa. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa diharapkan akan aktif termotivasi untuk belajar.
Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Examples non examples merupakan metode belajar yang menggunakan media-media atau non media sebagai contoh. Contoh-contoh yang biasa digunakan dan sederhana bisa berupa kasus yang ada di koran atau media lain seperti televisi, ataupun bisa lebih sederhana lagi berupa isu-isu yang sedang berkembang di dalam masyarakat yang tentunya tetap sesuai dengan bobot materi yang akan diberikan.
Examples non examples merupakan model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi, sajian gambar ditempel atau memakai LCD/OHP, dengan petunjuk guru siswa mencermati sajian, diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi (Roestiyah. 2001: 73).
Selanjutnya Slavin dalam Djamarah, (2006: 1) dijelaskan bahwa examples non examples adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar.
Menurut (Agus Suprijono, 2009 : 125) Langkah – langkah model pembelajaran examples non examples diantaranya :
1.    Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar.
2.    Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD atau OHP, jika ada dapat pula menggunakan proyektor. Pada tahapan ini guru juga dapat meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan sekaligus pembentukan kelompok siswa.
3.    Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara seksama, agar detil gambar dapat difahami oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa.
4.    Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan lebih baik jika disediakan oleh guru.
5.    Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing.
6.    Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisa yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
7.    Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
Modifikasi model pembelajaran Examples Non Examples :
1.    Guru menulis topik pembelajaran
2.    Guru menulis tujuan pembelajaran
3.    Guru membagi peserta didik dalam kelompok (masing-masing kelompok beranggotakan 6-7 orang)
4.    Guru menempelkan gambar di papan tulis atau menayangkannya melalui LCD atau OHP
5.    Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membuat rangkuman tentang macam-macam gambar yang ditunjukkan oleh guru melalui LCD
6.    Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil rangkumannya, sementara kelompok lain sebagai penyangga dan penanya.
7.    Peserta didik melakukan diskusi
8.    Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi.
Model example non example penting dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan nonexample diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Kerangka konsep model pembelajaran example non example antara lain:
1.    Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non-contoh yang menjelaskan beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari konsep baru. Menyajikan itu dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa memikirkan tentang tiap examples dan non-examples tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
2.    Menyiapkan examples dan non examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang baru.
3.    Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep examples dan non-examples mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
4.    Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari examples dan non-examples.
2          Metode Pembelajaran Example Non Example
Metode Examples non Examples juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari  di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Examples and non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep
Example Non Example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Guru menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non-contoh akan membantu siswa untuk membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting. Joyce and Weil (Suratno, 2009:1) telah memberikan kerangka konsep terkait strategi tindakan, yang menggunakan metode Example Non example, sebagai berikut:  
a.    Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non-contoh yang menjelaskan beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari konsep baru. Menyajikan itu dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa memikirkan tentang tiap examples dan non-examples tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
b.    Menyiapkan examples dan non examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang baru.
c.    Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep examples dan non-examples mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
d.   Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari examples dan non-examples.
Berdasarkan hal di atas, maka penggunaan metode example non example pada prinsipnya adalah upaya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menemukan konsep pelajarannya sendiri melalui kegiatan mendeskripsikan pemberian contoh dan bukan contoh terhadap materi yang sedang dipelajari. 

3          Prinsip / ciri-ciri  Model Pembelajaran Example non Example
Metode Example non Example juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri.  Example and Nonexample adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep.
Strategi yang diterapkan dari metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example example (memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan dan non-example (memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas) dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. 
Metode Example non Example penting dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.



BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE
1.        Kelebihan Model Pembelajaran Example Non Example
Menurut Buehl dalam (Apriani dkk, 2007:219) mengemukakan kelebihan metode example non example antara lain:
a.    Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih kompleks.
b.    Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari example dan non example
c.    Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.
Keunggulan lainnya dalam model pembelajaran examples non examples diantaranya :
a.    Siswa lebih berfikir kritis dalam menganalisa gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)
b.    Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)
c.    Siswa diberi kesempata mengemukakan pendapatnya yang mengenai analisis gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)

2.        Kekurangan Model Pembelajaran Example Non Example
a.    Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b.    Memakan waktu yang lama.
BAB IV
ASUMSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
EXAMPLE NON EXAMPLE

Proses belajar mengajar yang terlaksana di dalam  kelas pada umumnya dapat menimbulkan rasa bosan siswa ketika pembelajaran yang dilaksanakan berkesan terlalu prosedural. Artinya, guru melaksanakan pembelajaran secara sistematis sementara keadaan seperti ini umumnya tidak diinginkan siswa.
Disamping itu, perangkat pembelajaran dalam hal ini buku-buku paket yang diberikan sebagai materi pembelajaran kepada siswa mengandung materi yang terlalu padat  dan meluas, sehingga dapat menyebabkan ketidak tertarikan siswa untuk membaca materi pelajaran, terlebih lagi metode pembelajaran yang tidak tepat digunakan dalam proses belajar mengajar. 
Jika kondisi pembelajaran dalam kelas sebagaimana uraian di atas, maka guru ada baiknya melakukan upaya untuk mengubah metode pembelajaran yang digunakan, karena bukan tidak mungkin keadaan belajar siswa sebagaimana uraian di atas salah satunya disebabkan karena metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan dan keadaan belajar siswa dalam kelas. Salah satu upaya yang dapat ditempuh guru adalah dengan menggunakan metode example non example sehingga siswa dapat belajar menemukan konsep pelajaran secara mandiri.
Metode pembelajaran example non example menuntut pro-aktif siswa dalam memahami konsep materi pelajaran melalui serangkaian kegiatan mengamati hal-hal tertentu yang menjadi fokus materi pelajaran dan kemudian coba dideskripsikan oleh siswa melalui pemberian contoh-contoh yang relevan dan membandingkannya dengan yang bukan contoh dari materi pelajaran.





















BAB V
IMPLEMENTASI  MODEL  EXAMPLE NON EXAMPLE
DALAM  PEMBELAJARAN  EKONOMI
Langkah pengembangan model pembelajaran example non example dijalankan antara lain dengan meningkatkan kualitas sekolah. Kualitas pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai faktor antara lain: faktor guru, siswa, proses pembelajaran, lingkungan, sarana dan prasarana pembelajaran serta waktu pembelajaran.
Faktor-faktor tersebut di dalam pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya sehingga saling mendukung. Rendahnya mutu  pendidikan salah satunya disebabkan proses pembelajaran yang belum efektif. Pembelajaran yang efektif dapat terwujud apabila pembelajaran sesuai sasaran dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
Penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan dan keadaan belajar siswa dalam kelas akan mempengaruhi hasil belajar. Salah satu upaya yang dapat ditempuh guru adalah dengan menggunakan metode Example Non Example sehingga siswa dapat belajar menemukan konsep pelajaran secara mandiri.
Implementasi  pembelajaran example non example di dalam kelas adalah :
1      Pembelajaran  menggunakan  contoh gambar sesuai kompetensi  dasar
2      Siswa membentuk  kelompok kecil untuk  berdiskusi dan  mengerjakan tugas dari peneliti
3      Presentasi oleh tiap kelompok dan tanya jawab
4      Memberikan skor kepada tiap-tiap kelompok dan memberikan penghargaan
5      Guru menjelaskan kembali pokok bahasan dengan presentasi
6      Guru mengadakan ujian tulis, yaitu pre test dan post test

Berdasarkan teori dan konsep pembelajaran example non example yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan dalam menimplentasikan materi pelajaran yang sesuai dengan SK/KD dan indikator mata pelajaran ekonomi kelas. Dengan harapan penerapan metode pembelajaran example non example dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
Berikut ini dapat dipaparkan model pembelajaran example non example pada RPP dengan pokok bahasan “Kebutuhan Manusia” untuk mata pelajaran Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Raya adalah sebagai berikut :
Rencana Perencanaan Pembelajaran
( RPP )
Nama Sekolah                :  SMA Negeri 1 Tanjung Raya
Materi Pelajaran             :  Ekonomi
Pokok bahasan               :  Kebutuhan Manusia
Kelas / Semester             :  X / Gasal
Pertemuan ke                 :  Ke Tiga
Alokasi Waktu               :  2 x 45 Menit
Standar Kompetensi        :  Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan  kebutuhan     manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi.
Kompetensi Dasar  : Mengidentifikasi kebutuhan manusia dan factor-faktor yang      mempengaruhi perbedaan kebutuhan                              
Indikator                   :  1.1.1  Mendeskripsikan pengertian kebutuhan manusia.
1.1.2   Mengidentifikasi macam-macam kebutuhan manusia.
1.1.3   Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi  perbedaan kebutuhan manusia.
Tujuan Pembelajaran              
Setelah melakukan pembelajaran materi ini, siswa diharapkan dapat:
1.1.1        Mendeskripsikan pengertian kebutuhan manusia dengan tepat.
1.1.2        Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam kebutuhan manusia.
1.1.3        Menyebutkan dan menjelaskan factor-faktor yang menyebabkan perbedaan kebutuhan manusia.
II.    Materi  Ajar:
1.      Pengertian kebutuhan manusia
2.      Macam-macam kebutuhan manusia
3.      Factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan manusia

III. Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya jawab
ü  Pendekatan model pembelajaran examples non examples

IV. Langkah-langkah Pembelajaran
A.    Pendahuluan (5 menit )
1.      Salam (religious)
2.      Berdo`a (religious & kepatuhan)
3.      Presensi dengan fokus kepada siswa yang tidak masuk (tanggung jawab, kedisiplinan, kepedulian)
4.      Apersepsi untuk mengingatkan pengalaman yang sudah dimiliki oleh siswa (tanggap, komunikatif, kecerdasan )
B.     Inti Pelajaran (35 menit)
1.      Guru menyampaikan secara singkat garis-garis besar materi yang akan dipelajari (eksplorasi), keingintahuan
2.      Guru menjelaskan model pembelajaran yang digunakan examples non examples (eksplorasi), tanggap, keingintahuan
3.      Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2-3 siswa (elaborasi) , kerjasama, tanggungjawab
4.      Guru menampilkan gambar-gambar dan siswa diarahkan untuk menganalisa (elaborasi), rasa ingin tahu, kecerdasan, berfikir logis.
5.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan gambar-gambar yang ditampilkan. (elaborasi), berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif, kerja sama, kedisiplinan.
6.      Guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusinya.(elaborasi), percaya diri, tanggung jawab.
7.      Guru menjelaskan meteri sesuai tujuan yang ingin dicapai (eksplorasi), kecerdasan, kemandirian.
8.      Guru memberikan umpan balik positif dan memberikan penguatan secara lisan (konfirmasi), menghargai karya dan prestasi orang lain.
9.      Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. (Konfirmasi), kecerdasan

C.     Penutup ( 5 menit )
1.      Bersama-sama dengan peserta didik meringkas atau menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari (tanggap, jujur)
2.      Memberikan post test dengan pertanyaan lisan (kecerdasan, rasa percaya diri)
3.      Meberikan tugas rumah dengan mengerjakan soal pada LKS. (kemandirian, kejujuran, disiplin)
4.      Memberikan arahan dan motivasi kepada siswa (semangat , cinta ilmu)
5.      Berdo`a (religius)
V.    Alat  / Bahan / Sumber
A.    Alat / Media    :
·         LCD
B.     Bahan              : Contoh berupa gambar-gambar
C.     Sumber            : Mugiyono: 1996. IPS EKONOMI. Jakarta. Tiga Serangkai
VI.  Evaluasi
A.    Penilaian kognitif dalam bentuk tes lisan
Soal tes lisan:
1)      Jelaskan pengertian kebutuhan!
2)      Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia menurut sifatnya!
3)      Berikan contoh kebutuhan manusia menurut subjeknya!
4)      Sebutkan factor-faktor yang menyebabkan perbedaan kebutuhan!
5)      Perhatikan  gambar berikut, termasuk dalam kebutuhan apakah gambar  tersebut:







Description: ski121503
Description: D:\kuliah\SEMESTER 6\bank\pasar-terapung.jpg


Description: http://images.google.co.id/images?q=tbn:PMeroYi8rEmwkM:http://creativecolordesigninc.homestead.com/yatch_a.jpg

 




Jawaban:
1)      Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani
2)      Macam-macam kebutuhan menurut sifatnya :
a.       Kebutuhan jasmani
b.      Kebutuhan rohani
3)      Contoh kebutuhan manusia menurut subjeknya:
a.       Kebutuhan individu, contoh: pelajar membutuhkan buku dan pena
b.      Kebutuhan kelompok, contoh: jalan raya, rumah sakit, sekolahan, dan lain-lain
4)      Factor-faktor yang menyebabkan perbedaan kebutuhan:
a.       Peradaban
b.      Lingkungan
c.       Adat istiadat
d.      Agama
5)      Gambar  1 kebutuhan rohani
Gambar  2 kebutuhan tersier
Gambar  3 kebutuhan kelompok

ü  Memberikan poin plus pada siswa yang berani dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar
B.     Penilaian afektif dan psikomotorik dalam bentuk format penilaian
No
Nama
Perilaku
Jumlah skor
Nilai
Ket
Disiplin
inisiatif
Kerja sama
Percaya diri
Tanggung jawab
1









2









3









4









5









Keterangan:                                               rentangan:                  
a.       1          : sangat kurang                        0  -  20
2          : kurang                                   21 - 40
3          : sedang                                   41 - 60
4          : baik                                       61 - 80
5          : sangat baik                            81 – 100
b.      nilai diisi dari hasil perhitungan
 N  = jumlah score yang diperoleh x 100
                  Nilai bobot

             Mengetahui,                                       Maninjau    Juni 2013
Kepala Sekolah                                      Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Khairul Amri, S.Pd., MM                            Hilda Sridewita, SE
NIP. 19640105 198903 1005                                     NIP. 19780115 200604 20013


















BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI

A.    Materi Pembelajaran

KEBUTUHAN MANUSIA

1. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati, maka kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut :
·         Makin bertambahnya jumlah penduduk.
·         Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
·         Makin meluaskan lingkungan perguruan.
·         Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
b. Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu mengutamakan kebutuhanmana yang harus didahulukan.
2. Macam-macam Kebutuhan
a Kebutuhan menurut Tingkat intensitasnya:
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misalnya : makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah.
c. Kebutuhan menurut subjeknya
1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian terbuat dari bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok tanam.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Dalam upacara adat setiap suku mempunyai tata cara tersendiri, jadi berbeda antara suku yang satu dengan suku lainnya. Misalnya : Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
B.     Model pembelajaran example non example:
Contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan kompetensi dasar langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.      guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.      guru menempelkan gambar dipapan atau ditayangkan melalui OHP / LCD
3.      guru memberi petunjuk dan member kesempatan pada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar
4.      melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil dari diskusi gambar dicatat pada kertas
5.      tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6.      mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
7.      kesimpulan.
C.     Gambar –gambar
1.1 GAMBAR – GAMBAR TENTANG KEBUTUHAN MANUSIA









 
 
  
 





Description: teori konsumsi



Description: DedeSholat2









Description: blogaraga-jogging

Description: dokter
 





1.2 GAMBAR FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN KEBUTUHAN MANUSIA





Description: G:\gambar\suku1.jpg
Description: D:\kuliah\SEMESTER 6\bank\rumah2.jpg

 




Description: G:\gambar\p47d1fb6c561d1.jpgDescription: D:\kuliah\SEMESTER 2\KOMPUTER\GAMBAR\BACKGROUND\PH-10033.JPG 










Description: D:\kuliah\SEMESTER 2\KOMPUTER\GAMBAR\BACKGROUND\PH-10019.JPG
Description: G:\gambar\upacara-adat.jpg




 












SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah                :  SMA Negeri 1 Tanjung Raya
Materi Pelajaran             :  Ekonomi
Pokok bahasan               :  Kebutuhan Manusia
Kelas / Semester             :  X / Gasal
Pertemuan ke                 :  Ke Tiga
Alokasi Waktu               :  1 x 45 Menit
Standar Kompetensi        : Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan     kebutuhan     manusia, kelangkaan dan system ekonomi.
Kompetensi Dasar         : Mengidentifikasi kebutuhan manusia dan factor-faktor yang  mempengaruhi perbedaan kebutuhan                              
Indikator                        : 
1.1.1        Mendeskripsikan pengertian kebutuhan manusia.
1.1.2        Mengidentifikasi macam-macam kebutuhan manusia.
1.1.3        Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi  perbedaan kebutuhan manusia.
 (Guru masuk ruang kelas dan memulai pembelajaran)
Guru : Assalamu`alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Murid: wa`alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh
Guru : bagaimana kabarnya siswa semuanya pada hari ini?
Murid : Alhamdulillah baik bu…
Guru : Alhamdulillah, apakah ada yang tidak masuk hari ini?
Murid : ada bu, nana tidak masuk karena sakit bu..
Guru : ya kita do`akan semoga cepat sembuh dan dapat belajar bersama kembali, sebelum kita mempelajari materi yang baru, siapa yang masih ingat tentang materi yang telah kita pelajari kemarin, yaitu tentang uang. Apa itu uang dan apa syarat-syarat uang?
Rafi : saya bu,,, uang adalah alat pembayaran yang sah
Guru : iya bagus, kemudian siapa yang tahu apa syarat-syarat uang?
Elsa : saya bu,,, syarat-syarat uang adalah diakui oleh umum, mudah disimpan, mudah dibawa, mudah dibagi-bagi dan tidak mudah rusak
Guru : exellen,, kalian mempunyai daya ingat yang bagus, dan ibu anggap materi uang sudah jelas semua. Siswa semuanya, dalam kehidupan sehari-hari apakah kita membutuhkan uang?
Murid : iya bu..
Guru : iya pasti, dengan uang kita bisa memdapatkan sesuatu yang kita butuhkan. Nah,, pada pertemuan kita kali ini, kita akan mempelajari tentang kebutuhan manusia, jenis-jenisnya dan juga factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan. Sekarang coba kalian membentuk kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 2-3 orang, untuk lebih mudahnya diurutkan sesuai tempat duduk.
Murid : baik bu…
Guru : coba sekarang perhatikan kedepan pada tampilan layar, ibu mempunyai gambar-gambar tentang kebutuhan manusia, kalian cermati dan analisa gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan dengan teman sekelompok! (5 menit kemudian)  Sudah selesai?
Murid : sudah bu,,,
Guru : sekarang gambar yang kedua, tentang factor-faktor yang mempengeruhi perbedaan kebutuhan manusia. Coba kalian perhatikan dan diskusikan! (5 menit kemudian)  Sudah selesai?
Murid : sudah bu..
Guru : baiklah jika sudah selesai semuanya, sekarang coba bacakan hasil diskusi kalian. Dimulai dari Kelompok satu!
Alfia : kebutuhan manusia adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani
Guru : baik, sekarang  kelompok dua!
Rina : macam-macam kebutuhan manusia menurut tingkat intensitasnya, menurut sifatnya, menurut subyeknya, dan menurut waktunya,,,,
Guru : bagus, selanjutnya coba kelompok tiga!
Faizn : factor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia adalah peradaban, lingkungan, adat-istiadat dan agama
Guru : iya betul. Baiklah dari hasil diskusi masing-masing kelompok kita dapat mengetahui beragam kebutuhan manusia dan factor-faktor yang mempengaruhinya ( guru menjelaskan materi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai). Apakah ada yang kurang jelas dan ingin ditanyakan?
Murid : tidak ada bu, sudah jelas semua..
Setelah guru menjelaskan pelajaran dan siswa merasa sudah jelas semuanya, kemudian guru memberikan pertanyaan dan siswa menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru. (untuk mengetahui sampai mana pemahaman siswa).
Guru : bagus, ternyata siswa ibu ini pandai-pandai ya,,, bisa menjawab semua pertanyaan ibu dengan baik, cukup sampai disini materi kita  hari ini dan dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan manusia adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani, dan macam-macam kebutuhan manusia menurut tingkat intensitasnya : primer, sekunder dan tersier, menurut sifatnya: jasmani dan rohani, menurut subyeknya: individu dan kelompok, dan menurut waktunya: sekarang dan masa yang akan datang. Sebelum kita akhiri ada tugas rumah, coba kerjakan latihan soal yang ada di LKS halaman 9-10, dikumpulkan minggu depan dan tetap semangat dalam belajar karena dengan ilmu kita dapat menaklukkan dunia dan akhirat. hati-hati dijalan!
Wasslamu`alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

BAB VI
PENUTUP

1.        KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas model pembelajaran example non example dapat disimpulkan bahwa :
1      Model pembelajaran adalah suatu proses belajar yang tersusun secara sistematis sehingga tercipta perubahan perilaku individu yang baik dan menciptakan pembelajaran yang aktif di dalam kelas yakni antara guru dan siswa terjadi umpan balik seperti menggunakan model pembelajaran example non example siswa di tuntut untuk aktif dan teliti di dalam menganalisis gambar, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
2      Model pembelajaran Examples Non Examples adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh melalui kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar. Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan dapat memilih dan menyesuaikan contoh-contoh yang ada melalui gambar tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3       Model pembelajaran Examples Non Examples memiliki kelebihan yaitu siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar, siswa dapat mengetahui aplikasi dari maetri berupa contoh gambar dan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
4      Model pembelajaran example non example dalam mata pelajaran ekonomi yang dipelajari adalah melakukan penjelasan materi dari hasil analisis dan diskusi kelompok siswa terhadap suatu materi dengan menggunakan media gambar dan guru menjelaskan materi tersebut dari hasil analisis siswa. Sehingga siswa juga dapat memahami suatu konsep dalam pembelajaran dengan mudah yaitu menganalisis dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan dari suatu materi yang dipelajarinya.
2.        SARAN-SARAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1      Hendaknya guru meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran example non example
2      Agar guru menerapkan model pembelajaran example non example bukan hanya pada pelajaran ekonomi namun dapat diterapkan dalam mata pelajaran lainnya
3      Bagi pemerhati pendidikan untuk lebih dikembangkan penerapan model pembelajaran example non example dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
4      Hendaknya bagi stakeholders yang berprofesi dalam pengembangan model pembelajaran, maka harus dilakukan inovasi serta kretifitas untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dengan menggunakan salah satu model example non example
DAFTAR PUSTAKA

Apriani, Atik dan David Indrianto. Implementasi model pembelajaran examples non examples. FKIP PGMI. IKIP PGRI SUMEDANG. 2010
Agus Suprijono.(2009).Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dahlan, M.D., dkk. (1984). Model-Model Mengajar. Bandung:CV Diponegoro.

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.


Rahman (Ed), dkk. (2005). Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung: Alqa Print.

Udin, Saefudin Sa’ud, 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Melvin L. Silberman, 2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Edisi RevisiDiterjemahkan oleh Raisul Muttaqin. Bandung: Nusamedia



7 comments:

  1. artikel yang bagus....
    mw tanya,untuk mendapatkan buku "implementasi model pembelajran example non example" dimana?
    kirim jawabannya ke sini... zaffrant@gmail.com
    terima kasih.

    ReplyDelete
  2. assalamu'alaikum.
    kalau penerapan model pembelajaran examples non examples pada pelajaran matematika bagaimana ya ?

    ReplyDelete
  3. yang implementasi model pembelajaran examples non examples dari atik aprani di bukukan tidak ya ???

    ReplyDelete
  4. kalau penggunaan gambar itu bagaimna??
    menggunakan dua gambar antara contoh dan buka contoh

    ReplyDelete
  5. Mau tanya dong bagaimana meberikan gambaran yg bukan non example materi ekonomi semester genap kelas x, tentang BUMN dan bums ya terimakasih buaolnya buat skripsinjuga tolong bantuannya

    ReplyDelete
  6. Harrah's Philadelphia - Mapyro
    Harrah's Philadelphia Casino & Hotel. 영천 출장안마 777 Harrah's 부천 출장마사지 Blvd 청주 출장마사지 Chester, PA 군포 출장샵 19013. Directions. 양주 출장마사지 Harrah's Philadelphia Casino & Hotel is set 1.6 miles from

    ReplyDelete
  7. How to Play Pai Gow Poker | BetRivers Casino - Wolverione
    Pai Gow Poker is herzamanindir an communitykhabar online version of a traditional 출장샵 table worrione.com game in which players place bets in the background. Pai Gow Poker uses only the symbols 토토 사이트 도메인 from a

    ReplyDelete